Sunday, August 29, 2010

Apakah tanda mencintai Rasulullah S.A.W?

Pada hari isnin tangal 12 Rabiulawal tahun 11 H,dalam usia 63 tahun nabi wafat meninggalkan dunia yang fana ini.Berita tersebut amat mengejutkan sehigga banyak yang tidak percaya.Umar sambil menhunuskan senjatanya berteriak di depan masyarakat."Ada orang mengatakan bahawa Rasulullah telah wafat.Tidak,demi Allah tidak.Beliau tidak mati.Beliau hanya pergi sebentar menghadap Tuhan,seperti halnya Nabi Musa pernah juga menghadap Tuhan.Demi Allah,Nabi pasti kembali lagi."


Mendengar khabar begitu Abu Bakar segera berangkat mengunjungi rumah Nabi.Jenazahnya memang sudah terbujur kaku di atas sebuah balai-balai kasar.Abu Bakar menyingkapkan penutup wajah Nabi,menciumnya,lantas berkata "Alangkah tampannye engkau di waktu hidup dan di waktu mati.Andaikata engkau tidak melarang kami untuk menangis,pasti kami sudah meratapi kemangkatanmu."

Sesudah itu Abu Bakar pergi ke tempat orang banyak,lalu berpidato : "wahai,manusia.Barangsiapa yang menyembah Muhammad,Muhammad telah mati.Barangsiapa yang menyembah Allah,ia hidup dan takkan mati."
Kemudian Abu bakar membaca surah Ali Imran ayat 144 yang ertinya : "Tidaklah Muhammad itu kecuali seorang rasul belaka.Telah berlalu pula rasul2 sebelumnya.Apakah seandainya Muhammad meninggal atau tewas dibunuh orang,kamu akan menjadi kafir kembali? barangsiapa berbuat demikian,sungguh kekafirannya tidak akan mendatangkan bahaya sedikitpun kepada Tuhan."
Umar sedar akan kekeliruannya.Terjatuhla pedang dari tangannya dan sambil air mata yang membasahi pipinya,Umar memeluk Abu Bakar.

Jenazah Nabi lalu dimakamkan di dalam rumah Siti Aisyah.Di tengah malam,perempuan yang setia itu berdiri tegak ditepi kuburan Nabi seraya mengumam, "Wahai,lelaki yang tidak pernah mengenakan sutera.Wahai lelaki yang tidak pernah tidur di atas tilam yang lembut.Wahai lelaki yang hingga saat meninggalnya belum pernah kenyang dengan roti gandum yang lazat2.Wahai lelaki yang lebih menyukai lantai yang kasar daripada ranjang yang mewah.Wahai lelaki yang sering beberapa malam tidak tidur takutnya kepada neraka."

Dari gumam Siti Aisyah ini tergambar betapa sebenarnya kehidupan Nabi S.A.W yang sama sekali jauh daripada mementingkan diri sendiri sehingga beliau acap kali tidak dapat menikmati istirehat yang lena lantaran memikirkan neraka yang mengancam sebahagian umatnya.Namun,sebaliknya juga,begitu besar rasa cinta kaumnya kepada beliau sampai seorang Arab tatkala mendengar berita kemangkatan beliau menjerit ; "celakalah aku tanpa Muhammad.Selama Muhammad hidup keadaanku selalu aman dan damai,tidak ada gangguan dari perusuh2 seperti sebelumnya."


Demikianlah,kehilangan sang pelopor dakwah bukan hanya ditangisi oleh kerabat dan para sahabat dekatnya,malah orang2 yang baru mengenalnya sebagai pemimpin dan belum lagi mengenal betul ajarannya.Iaitu orang2 yang belum mendalam pengetahuannya tentang islam,namun telah mendasar cinta mereka terhadap Nabi.Inilah yang kemudian sepeniggalan Nabi telah terjadi salah faham meskipun belum menyebabkan malapetaka.Beberapa pergolakan memang timbul sebagai akibatnya,tetapi akhirnya dapat diatasi dengan penyelesaian menurut kaedah2 Islam yang penuh kemanusiaan.Dan ini pula sebabnya mengapa yang ditanamkan oleh Nabi kepada umatnya adalah kecintaan kepada ajarannya,dan bukan kepada peribadinya sahaja.


Sebagai contoh,pada suatu hari ketika Rasulullah sedang mengambil air wudhuk,tiba2 para sahabat datang saling berebut menampung air bekas wudhuk rasulullah .Beliau mencucur dari celah2 jari tangannya,lalu mereka manfaatkan untuk membasuh wajah mereka masing-masing.


Tentu sahaja Nabi hairan menyaksikan para sahabatnya berlaku aneh dan pelik macam itu.Air musta'mal sisa-sisa Nabi berwudhuk malah mereka pakai untuk mencuci muka mereka yang bersih.Jadi Nabi bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "wahai para sahabatku,apa yang kalian lakukan ini?,mengapa air kotor bekasku berwudhuk kalian pergunakan untuk membasuh muka?"


salah seorang sahabat menjawab,"kami sedang menunjukan rasa cinta kami kepadamu,Ya Rasulullah.Jangankan sekadar air bekas wudhukmu,kalau lumpur bernajis bekas kau injak dengan kakimu  pun akan kami lumurkan ke wajah kami petanda kami amat cinta kepadamu."


Nabi menggelend dan bersabda,"Tidak,para sahabatku tercinta.Bukan seperti itu cara kalian membuktikan cinta kepadaku.Kalau memang kalian benar2 cinta kepadaku,patuhila ajaranku dan kerjakanlah sunnahku."


Lalu nabi pun bersabda pula,"Barangsiapa mencintai sunnahku,bererti dia mencintai aku.Dan barangsiapa mencintaiku,pasti akan bersama dengan ku di dalam syurga."


Memang kebesaran Islam bukan terpampang melalui gemuruhnya lagu2 pujaan.melainkan bergantung semata-mata pada kesedaran dan kepatuhan umat akan keislamannya

sumber : koleksi 75 kisah benar dalam hidup nabi-nabi,para sahabat & tokoh-tokoh Islam  



No comments:

Post a Comment